Banyak orang minum teh hijau, tapi tidak semua tahu cara menyajikannya dengan benar agar nutrisi tetap terjaga. Kesalahan umum seperti menyeduh dengan air mendidih atau menambahkan susu justru dapat mengurangi efektivitas katekin hingga 50%, menurut penelitian di Food Chemistry. Panduan ini akan memandu Anda langkah demi langkah untuk mendapatkan manfaat penuh bagi jantung dan imun.
Langkah 1: Memilih Teh Hijau Berkualitas
- Pilih daun utuh (loose leaf) daripada bubuk atau kantong celup.
- Perhatikan warna daun: hijau cerah menandakan proses pengeringan yang baik.
- Cek label “organik” dan “bebas pestisida” untuk hindari kontaminasi kimia.
- Varian populer: Sencha (Jepang), Longjing (China), atau Gunung Mas (Indonesia).
Langkah 2: 2: Teknik Penyeduhan yang Benar
- Gunakan air bersih dengan suhu 75-85°C (tunggu 3 menit setelah mendidih).
- Takar 2-3 gram daun per 200 ml air (sekitar 1 sendok teh).
- Seduh selama 1,5–3 menit:
- 1,5 menit → rasa ringan, kafein rendah
- 3 menit → rasa kuat, antioksidan maksimal
- Gunakan teko kaca atau keramik, hindari logam yang bereaksi dengan tanin.
Langkah 3: Waktu dan Frekuensi Konsumsi
| Waktu | Tujuan | Catatan |
|---|---|---|
| Pagi (07.00–09.00) | Aktivasi metabolisme & jantung | Setelah sarapan ringan |
| Siang (12.00–14.00) | Boost imun & fokus | Cold brew tanpa gula |
| Sore (15.00–17.00) | Relaksasi & anti-stres | Hangat, tambah mint |
Batas Aman Harian:
- Dewasa sehat: 3–4 cangkir (600–800 ml)
- Ibu hamil/menyusui: maks. 2 cangkir
- Anak >6 tahun: 1 cangkir encer
- Hindari >5 cangkir untuk cegah gangguan tidur atau anemia (tanin mengikat zat besi).
Variasi Sehat:
- Teh hijau + kunyit: anti-inflamasi untuk sendi
- Teh hijau + matcha: energi ekstra tanpa crash
- Es teh hijau + serai: detoks alami
Simpan daun di wadah kedap udara, jauh dari cahaya dan bau menyengat. Dengan teknik ini, setiap tegukan teh hijau adalah investasi nyata untuk kesehatan jangka panjang.